Mengupas Tradisi Weton dalam kehidupan Masyarakat Jawa.
Siapa sih yang nggak pernah dengar soal weton? Mengawali tulisan pertama ini, saya coba akan ulas soal Weton.
Di tengah gempuran zaman modern, tradisi Jawa satu ini masih sering jadi bahan obrolan, Di pedesaan Jawa, weton bukan sekadar angka. Setiap kelahiran dicatat menurut hari pasaran Jawa yang dipercaya membawa pengaruh pada nasib seseorang.
Apalagi kalau lagi bahas jodoh, rezeki, atau cari hari baik buat mulai usaha. Namun, benarkah Weton bisa menentukan masa depan?
Artikel ini akan mengulas antara mitos dan fakta tentang weton.
Apa itu weton?
Weton sendiri adalah perhitungan hari lahir dari sistem penanggalan tradisional jawa yang memadukan kalender Masehi, kalender Hijriyah dan Kalender jawa, gabungan hari (7 hari dari mulai Senin - Minggu /Saptawara) dan 5 pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon / Pancawara),
Kombinasi ini menghasilkan 35 kemungkinan hari kelahiran seseorang / weton yang masing-masing diyakini punya karakter berbeda dan katanya bisa mengungkap karakter, kecocokan pasangan, sampai nasib dan peruntungan seseorang.
Mitos seputar weton.
Di masyarakat Jawa, ada anggapan bahwa weton bisa menentukan jodoh, rezeki, bahkan kematian. Misalnya, orang yang lahir pada Selasa Kliwon dipercaya memiliki kekuatan batin yang kuat. Pasangan dengan weton yang ‘bentrok’ kerap dilarang menikah karena dipercaya membawa kesialan.
Tapi sebenarnya weton itu mitos atau fakta sih?
Fakta ilmiah tentang weton.
Secara ilmiah memang tidak ada bukti kuat yang menunjukkan hubungan antara weton dan nasib seseorang. Namun, faktanya weton memang bagian dari warisan budaya yang sudah turun-temurun dan masih banyak dipakai, terutama untuk acara penting seperti pernikahan atau memulai usaha.
Namun, jangan lupa, menurut banyak ahli dan sesepuh, weton itu lebih cocok dijadikan panduan, semacam rambu rambu, bukan ramalan pasti.
Ahli antropologi menyebut weton sebagai alat kontrol sosial yang membantu masyarakat Jawa menjaga harmoni dan tatanan adat.
Dalam ilmu psikologi budaya, weton dipahami sebagai cara masyarakat tradisional memberikan makna dan kontrol atas peristiwa dalam hidup.
Weton di era modern
Meski zaman sudah digital, tradisi weton masih banyak eksis tidak sepenuhnya hilang. Beberapa contohnya:
Pernikahan adat Jawa masih menggunakan hitungan weton.
Ramalan nasib berdasarkan weton bisa ditemukan di aplikasi smartphone.
Live streaming spiritual di TikTok dan YouTube kini juga sering membahas weton.
Generasi muda mulai memadukan weton dengan zodiak atau shio untuk konten hiburan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa weton kini bertransformasi dari kepercayaan mistis menjadi bagian dari budaya populer.
Kesimpulan
Weton adalah warisan budaya Jawa yang sarat nilai dan filosofi. Meskipun banyak mitos yang melekat, secara ilmiah belum terbukti kuat adanya pengaruh weton terhadap nasib seseorang. Namun, sebagai identitas budaya dan alat harmoni sosial, weton tetap relevan di era modern.
Percaya atau tidak, kembali ke pribadi masing-masing. Yang jelas, memahami weton berarti turut melestarikan warisan kearifan lokal bangsa.
Jadi, bagaimana menurut sahabat sekalian?